Posts

Showing posts from January, 2024

Bunda Elly Rudy Maestro Tari Sumatera Selatan, penggarap kembali tari Lilin Siwa tahun 60an

Image
Sampai saat ini tari Lilin Siwa tetap eksis dan sering ditampilkan dihadapan masyarakat kota Palembang, di kota-kota besar di Indonesia dan bahkan sampai ke manca negara, ini adalah salah satu bukti kepedulian Bunda Elly Rudy Maestro Tari Sumatera Selatan, penggarap kembali tari Lilin Siwa tahun 60an dan pencipta tari Tanggal tahun 1965, untuk menjaga, mewariskan dan melestarikan eksistensi tari Lilin Siwa kepada generasi muda penerus.  Keunikan tari Lilin Siwa yang ditarikan oleh wanita remaja berusia kurang lebih 15 tahun adalah pada properti yang digunakan para penari yaitu piring dan lilin. Lilin yang menyala di piring diletakkan di kepala, kedua telapak tangan, di jemari tangan, lengan bagian atas dan di kepala penari yang menari di atas piring, sehingga menimbulkan nilai estetis berupa keunikan-keunikan , baik pada pola lantai maupun geraknya yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan keseimbangan tubuh yang baik.

Tari Lilin Siwa garapan kembali Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan.

Image
Berdasarkan sejarahnya, tari Lilin Siwa bersumber dari cerita lisan yang turun-temurun berdasarkan pengalaman orang tua (leluhur) sebelumnya. Diperkirakan pada tahun 1943, tari Lilin Siwa digarap dan dipopulerkan kembali oleh Ibu Sukainah A. Rozak, putri seorang Residen Palembang, Bapak A. Rozak. Pada sekitar tahun 1960an, tari Lilin Siwa digarap kembali dan dikembangkan lagi oleh Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan. Bunda Elly Rudy adalah pencipta Tari Tanggai tahun 1965. Tari Lilin Siwa tetap eksis pada masyarakat Palembang, kelestariannya terbukti dengan dipertunjukan tarian ini di beberapa kepulauan Indonesia bahkan kemanca negara, ini adalah salah satu bukti kepedulian Sumatera Selatan akan keberadaan tari Lilin Siwa. Keunikan tari Lilin Siwa terletak pada properti yang digunakan para penari yaitu piring dan lilin. Lilin yang menyala di piring diletakkan di kepala, kedua telapak tangan, di jemari tangan, lengan bagian atas dan di kepala p...

Dua Maestro Tari ternama Sumatera Selatan, Bapak H. M. Rasyid AR, S. Pd. pencipta Tari Nyambut dan Bunda Elly Rudy pencipta Tari Tanggai tahun 1965

Image
Dua Maestro Tari ternama dari provinsi Sumatera Selatan, Bapak H. M. Rasyid AR, S. Pd.  pencipta Tari Nyambut dan Bunda Elly Rudy pencipta tari tanggai tahun 1965 dalam perhelatan Workshop dan Pelatihan Tari Tanggai Sekolah  (SMP dan SMA sederajat) yang digelar oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Tarian yang diangkat dalam Workshop ini adalah Tari yang berjudul Tari Tanggai ciptaan Bunda Elly Rudy pada tahun 1965, bukan "TARI MEMAKAI TANGGAI" yang tidak diketahui jaman dan siapa penciptanya alias NO NAME, dan bukan pula "TURUNAN atau KETURUNAN" dari tari manapun seperti asumsi-asumsi yg baru-baru ini muncul. Bunda Elly Rudy masih ada, maka jangan ada dusta diantara kita, dan Alhamdulillah, Bunda Elly Rudy sampai saat in masih menjadi narasumber, dan  Tari Tanggai ciptaan beliau semakin banyak ditampilkan diberbagai perhelatan yang bergengsi, dan sampai sekarang Bunda Elly Rudy masih tetap mendidik tari, melestarikan dan mewariskan keahliannya me...

Tari Tanggai ciptaan Bunda Elly Rudy tampil di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

Image
Tari Tanggai ciptaan Bunda Elly Rudy (76) pada tahun 1965, Maestro Tari asal Palembang, Sumatera Selatan, kembali ditampilkan dengan indah oleh para penari Tari Tanggai mahasiswi Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang asuhan Bunda Elly Rudy dalam perhelatan: Forum Direktur Politeknik Negeri Se Indonesia yang berlangsung di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, 18 - 20 Januari 2024.  Makna budaya yang kental tersirat dalam setiap gerak para penari Tanggai, melalui gerakan mereka yang anggun dan gemulai, para penari ini berhasil menyampaikan pesan Tari Tanggai sebagai ucapan Selamat Datang kepada para peserta dan hadirin yang datang ke Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dalam acara ini sebagai tamu dan undangan yang dihormati. Dengan keberlanjutan ini, Tari Tanggai tidak hanya menjadi warisan berharga dari masa lalu, tetapi juga suatu ekspresi budaya, khusunya seni Tari yang terus lestari, dihargai dan diwariskan kepada generasi muda.

Sosok Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan, pencipta Tari Tanggai tahun 1965,

Image
Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan, pencipta Tari Tanggai tahun 1965,.dengan semangART yg tinggi diiringi dengan dedikasi diri yang kuat, hingga kini terus mewariskan tari tradisional Sumatera Selatan, khususnya Tari Tanggai kepada para penari generasi muda m elalui berbagai workshop, pelatihan, dan pertunjukan, beliau terus berupaya menampilkan keindahan Tari Tanggai serta mendidik generasi muda Sumatera Selatan tentang pentingnya melestarikan warisan seni budaya, khususnya seni tari tradisional di daerah mereka. Bunda Elly Rudy tidak hanya sekedar menciptakan tarian dan menjadi nari sumber tari tradisi, namun juga beliau telah menjadi garda terdepan sebagai penggerak utama dalam upaya pelestarian budaya. Melalui berbagai workshop, pelatihan, dan pertunjukan, beliau terus berupaya menampilkan keindahan Tari Tanggai serta mendidik generasi muda Sumatera Selatan tentang pentingnya melestarikan warisan seni budaya, khususnya seni tari tradisio...

Mahasiswi- mahasiswi Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang menarikan Tari Tanggai, ciptaan Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan.

Image
Mahasiswi- mahasiswi Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang dengan penuh semangat berlatih menarikan Tari Tanggai, ciptaan yang indah dari Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan. Dengan gerakan yang anggun dan penuh makna, para mahasiswi Polsri ini mempersembahkan keindahan budaya daerah mereka. Latihan ini bukan hanya sebagai sarana menyuguhkan sebuah penampilan seni tari, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian dan penghargaan terhadap warisan budaya yang kaya dan berwarna. Dalam setiap gerakan, mereka berhasil menampilkan kekuatan, keanggunan, dan keindahan seni tari. Semangat para mahasiswi Polsri dalam melestarikan seni budaya terlihat jelas melalui dedikasi mereka dalam upaya latihan untuk mempersembahkan tarian tradisional ini dengan penuh rasa dan kebanggaan. Setiap hari, Para penari cantik mahasiswi Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) meluangkan waktu untuk terus melatih gerakan-gerakan tari Tanggai yang memukau, mereka menar...

Musi Festival 2024 Sanggar Rumah Budaya Plembang Nian (RBPN)

Image
Sanggar Rumah Budaya Plembang Nian (RBPN) kembali menyelenggarakan Musi Festival 2024 sebuah momentum istimewa agenda tahunan kegiatan sanggar yang dipenuhi kegembiraan dan semangat seni yang membara.  Perhelatan spektakuler ini seperti tahun-tahun sebelumnya diinisiasi Ibu Lisa, sosok yang punya segudang prestasi dan sangat menginspirasi, serta didukung penuh oleh Bunda Elly Rudy, maestro tari asal Palembang, Sumatera Selatan yang sudah teruji berpengalaman dalam asam garam dunia seni tari, ditambah peran serta pembina dan partisipasi para anggota sanggar guna memeriahkan acara Musi Festival 2024 yang memberikan tambahan wawasan dan menciptakan semangART baru yang tinggi untuk terus berkembang dan berpartisipasi dalam kancah dunia seni pertunjukan.  Acara Musi Festival 2024 ini tidak hanya sekedar menjalankan agenda rutin tahunan sanggar, tetapi juga telah mengukuhkan ikatan batin yang kuat diantara para seniman yang menciptakan hubungan yang erat dala...

Bunda Elly Rudy Pencipta Tari Tanggai

Image
(Sartono 2007) menyatakan bahwa tari yang berjudul Tari Tanggai pertama kali diciptakan pada tahun 1965 oleh seorang seniman tari dari Palembang, Sumatera Selatan yaitu Elly Anggraini Soewondo, yang setelah menikah dikenal sebagai Bunda Elly Rudy berusia 76 tahun dan kini dianugerahi gelar sebagai Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan. Tari Tanggai karya beliau ini ternyata sudah tersebar luas sampai ke penjuru dunia. Sementara penamaan tarian ini sendiri diambil dari aksesoris yang khas dipakai oleh para penarinya yaitu berupa kuku palsu atau tanggai yang dipasangkan di delapan jari kecuali dua ibu jari. Bentuk khas kuku palsu yang menjadi ciri khas dari tarian ini bisa dilihat dari ragam busana penari yang memakainya dan pemakaian tanggai atau kuku palsu inilah yang menjadi simbol utama dari tarian ini.

Penari Tari Gending Sriwijaya Generasi Tahun 1962

Image
Persahabatan antara Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan, pencipta Tari Tanggai tahun 1965, dan Ibu Mala Fatma Noerdin (Ayunda dari Bapak Alex Noerdin, mantan Gubernur Sumatera Selatan) sebagai sesama penari Gending Sriwijaya generasi tahun 1962 yang mempelajari, menguasai dan mewarisi Tari Gending Sriwijaya dengan belajar langsung dibawah asuhan Ibu Sukaenah Rozak, sang pencipta Tari Gending Sriwijaya yang melegenda, telah membentuk sebuah ikatan kebersamaan yang kuat dan menjadi sebuah melodi yang harmoni dalam perjalanan panjang persahabatan ini. Persahabatan abadi mereka telah menciptakan sebuah kenangan indah tak terlupakan yang akan terus dikenang. Di tahun 1960an, mereka tidak hanya berbagi kebersamaan dan kecintaan terhadap dunia seni tari tradisional, tetapi juga telah membangun sebuah fondasi harmonis kebersamaan yang tetap kokoh berlanjut  hingga saat ini. Kedekatan dan kedalaman hubungan mereka serta ke...

Tari Tanggai sebagai Tari Tradisional Palembang, Sumatera Selatan

Image
Elly Anggraini Soewondo (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan, pencipta Tari Tanggai tahun 1965, yang akrab dengan sapaan Bunda Elly Rudy adalah praktisi sekaligus generasi awal yang mempelajari tari Gending Sriwijaya. Tari Gending Sriwijaya adalah tari sambut dari Palembang, Sumatera Selatan, tarian ini diciptakan atas inisiasi pemerintah Jepang pada era pendudukannya tahun 1942.                     (Tari Gending Sriwijaya)  Setelah pelarangan Tari Gending Sriwijaya pada tahun 1965 karena alasan politik, maka atas inisiasi dari dua budayawan Palembang, almarhum Raden Husin Natodirajo dan Mgs Nungcik Asaari, Bunda Elly Rudy menciptakan Tari Tanggai sebagai tari alternatif pengganti Tari Gending Sriwijaya, hal ini sudah diperkuat oleh budayawan Palembang almarhum R. Johan Hanafiah. Almarhum Sartono M. Sn. juga menulis dalam bukunya Seputar Tari Tanggai (2007) bahwa tari yang berjudul tari Tanggai memang ...

Bunda Elly Rudy Sosok yang Menginspirasi

Image
Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan, pencipta Tari Tanggai tahun 1965, seorang praktisi dalam dunia seni tari tradisional, dan juga merupakan salah satu penari Gending Sriwijaya generasi awal yang mempelajari, menguasai dan mewarisi Tari Gending Sriwijaya dengan belajar langsung dibawah asuhan Ibu Sukaenah Rozak, sang pencipta Tari Gending Sriwijaya pada tahun 1962. Beliau telah mengukir jejak rekam perjalanan berkarya dalam bidang seni tari yang memukau selama hampir 60 tahun dan sampai sekarang beliau masih tetap terus berkarya. Keahliannya dalam bidang seni tari tradisional tidak hanya membangkitkan semangART budaya Palembang, Sumatera Selatan tetapi juga meraih pengakuan di tingkat nasional dengan predikat sebagai seorang Maestro Tari.  Bunda Elly Rudy telah menjadi teladan dalam berkehidupan sehari-hari, dimana banyak remaja putri hingga ibu-ibu yang mengagumi kearifan dan kebijaksanaan beliau yang kemudian dat...

Tari Tanggai dan Tari yang memakai Tanggai

Image
Menurut penuturan budayawan Palembang almarhum Raden Husin Natodirajo kepada Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari asal Palembang, Sumatera Selatan, pencipta Tari Tanggal tahun 1965, bahwa penari yang menari dengan memakai Tanggai diseluruh dunia cuma ada di dua tempat, yakni di Sumbagsel dan Thailand. Hal ini dikarenakan pertalian dari Thailand dan Kerajaan Sriwijaya pada dahulu kala sebagai penganut agama Budha. Untuk Sumatera Selatan, tari yang memakai tanggai dan membawa tepak fungsinya sebagai tari sambut sudah ada sejak tahun 1930.              (sumber foto: Tropen Museum)  Berkembangnya hanya di daerah-daerah Sumatera Bagian Selatan, yang diambil dari adat kolonial pada zaman pemerintahan belanda. setiap pejabat Belanda datang disambut dengan tarian yang memakai tanggai. Disetiap daerah ada tari yang memakai tanggai yang ditampilkan oleh anak-anak gadis dari kalangan pejabat pada saat itu, seperti Pengiran, Persirah dan Depati, Dem...

Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari Palembang Pencipta Tari Tanggai

Image
Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan, pencipta Tari Tanggai tahun 1965, bukan hanya mengajarkan gerakan tari, tetapi juga kedekatan beliau dengan generasi muda dan anak-anak merupakan sebuah inspirasi yang tak ternilai. Dengan penuh kesabaran dan cinta, Bunda Elly Rudy telah berbagi pengalaman dan pengetahuannya dibidang seni tari kepada generasi muda dan anak-anak.  Kepedulian dan bimbingannya telah membantu melahirkan bakat-bakat muda yang bersemangat untuk memperkaya dan menghidupkan kembali seni tari Indonesia. Melalui kedekatannya dengan generasi muda, Bunda Elly Rudy meneruskan warisan budaya yang indah dan memastikan bahwa seni dan budaya, khususnya seni tari akan terus terjaga dan lestari di masa depan. 

Tari Tanggai ciptaan Bunda Elly Rudy tahun 1965

Image
Tari Tanggai ciptaan Bunda Elly Rudy tahun 1965 bukanlah nama lain dari tari-tari memakai tanggai lain yang konon diberitakan dibuat untuk menggantikan posisi tari Gending Sriwijaya yang dilarang tampil karena alasan politik pada tahun 1965. Gerakan Tari Tanggai ciptaan Bunda Elly Rudy tahun 1965 sangat berbeda, sudah banyak yang membuktikan dalam workshop-workshop Tari Tanggai bersama Bunda Elly Rudy yang diadakan oleh lembaga-lembaga pendidikan maupun instansi-instansi yang berada di luar atau di dalam kota Palembang. Bahkan almarhum bapak Sartono, M. Sn. sudah melakukan penelitian yang cukup lama dan melibatkan universitas lain di pulau Jawa. Sekali lagi, apabila ada yang mengatakan Bunda Elly Rudi adalah pencipta Tari Tanggai, maka jelas sudah tepat.