Tari Lilin Siwa garapan kembali Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan.

Berdasarkan sejarahnya, tari Lilin Siwa bersumber dari cerita lisan yang turun-temurun berdasarkan pengalaman orang tua (leluhur) sebelumnya. Diperkirakan pada tahun 1943, tari Lilin Siwa digarap dan dipopulerkan kembali oleh Ibu Sukainah A. Rozak, putri seorang Residen Palembang, Bapak A. Rozak. Pada sekitar tahun 1960an, tari Lilin Siwa digarap kembali dan dikembangkan lagi oleh Bunda Elly Rudy (76) Maestro Tari dari Palembang, Sumatera Selatan. Bunda Elly Rudy adalah pencipta Tari Tanggai tahun 1965.

Tari Lilin Siwa tetap eksis pada masyarakat Palembang, kelestariannya terbukti dengan dipertunjukan tarian ini di beberapa kepulauan Indonesia bahkan kemanca negara, ini adalah salah satu bukti kepedulian Sumatera Selatan akan keberadaan tari Lilin Siwa. Keunikan tari Lilin Siwa terletak pada properti yang digunakan para penari yaitu piring dan lilin. Lilin yang menyala di piring diletakkan di kepala, kedua telapak tangan, di jemari tangan, lengan bagian atas dan di kepala penari yang menari di atas piring, sehingga menimbulkan nilai estetis berupa keunikan-keunikan , baik pada pola lantai maupun geraknya membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan keseimbangan tubuh.

Ketenangan jiwa para penari sangat dituntut, dalam menarikan tari Lilin Siwa. Geraknya lebih banyak menggunakan gerakan tangan yang selalu menggunakan properti piring dan lilin, dengan gerakan yang lemah gemulai melambangkan kelembutan para gadis Palembang yang mengalir seperti aliran sungai Musi. 

Comments

Popular posts from this blog

Maestro Tari Bunda Elly Rudy (76) Legenda Tari Indonesia asal Palembang, Sumatera Selatan, pencipta Tari Tanggai tahun 1965

Tidak Ada Penamaan Tari Tanggai Sebelum Tahun 1965

MAESTRO TARI SUMATERA SELATAN