Tari Tanggai ciptaan Maestro Tari Sumsel Bunda Elly Rudy tahun 1965 dalam tradisi penyambutan Bapak Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, S.I.P., M.Si., M.Tr (Han)
Para penari Tari Tanggai dari Sanggar Seruni, pembina sanggar ibu Hj Fitrianti Agustinda SH MH, bersama pelatih dan penata tari Maestro Tari Sumsel Bunda Elly Rudy, pencipta Tari Tanggai tahun 1965, event tradisi penyambutan Bapak Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, S.I.P., M.Si., M.Tr (Han) di Ruang VVIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Senin (22/4/2024).
Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh 5 orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan sifat masyarakat palembang yang ramah, menghormati, dan menghargai tamu yang datang.
Comments
Post a Comment